Sabtu, 05 Juli 2008

KRJB Prioritaskan program Ekonomi


Deklarasi sudah dilakukan, RAkerpun telah dijalankan. refleksi yang muncul dari 34 anggota yang tergabung di KJRB, lebih banyak menyoal masalah ekonomi, kerja sulit, kurangnya akses modal, dan minimnya solidaritas untuk penyelesaian masalah.

Mengingat itu, kemudian KRJB beranggapan...Program harus sesuai dengan masalah kelompok...hal ini dilakukan agar program yang dilakukan KRJB akan selaras, pas dan benar-benar menerima manfaatnya, sekaligus untuk mengukur sebatas apa kemampuan KRJB sebagai ruang belajar dan fasilitasi/jembatan bagi kelompok.

Untuk itulah sehingga KRJB yang diketuai oleh Moh suudi Anis, dan Abdul Muhaimin (sekjen), bertekat untuk menggarisbesarkan program untuk pengembangan dan penumbuhan koperasi di kelompok-kelompok. Langkah awal yang dilakukan sejak juli 2008 adalah pendataan kelompok tentang agenda tersebut.

Catatanku...tapi sayang...kok masih ada saja yang menganggap KRJB ditunggangi salah satu kelompok padahal bagi saya bersatunya komunitas -komunitas adalah awal untuk membangun komunitas secara bersama...semoga


"Gairah" SODRON


Catatan Peringatan Pedowo Sodron VIII, kedunggalih, 5 Juli 2008

Kedunggalih….sebuah desa di belahan selatan jombang, masuk dalam lereng gunung Anjasmara. Terletak di lembah yang berjarak 25 KM dari kota Jombang. Tepatnya di wilayah kecamatan Bareng.

Malam itu hampir semua orang kampong berkumpul, karena memang hanya sekitar 80an KK yang ada di dusun ini. Dengan jalan yang rata-rata berbatu dan sebagian di paving hasil proyek desa. Namun tidak menyurutkan mereka untuk berkumpul dalam acara yang di prakarsai oleh Pandowo Sodron.

oya…pendowo sodron adalah perguruan bela diri..berdiri sejak 8 tahun yang lalu..berapa jumlahnya sekarang kuranag tahu, tapi pada malam itu, yang sekarang menjadi murid perguruan sekitar 50-an. yang anggotannya hampir kesemuannya dari dusun kedunggalih saja.


Hadir pada malam hari itu, Kepala desa bareng dan beberapa tamu undangan yang salah satunya dari Anggota Konsorsium Rakyat Jombang Berdaulat (KRJB). tapi yang jelas malam itu sangat meriah dan hingar bingar. karena diisi oleh gebyar dangdut yang juga dari kalangan sendiri. Dan diisi pula dengan rangkaian puisi

Namun yang menjadi catatn saya adalah pendowo Sodron ini beda…bedannya adalah selain pengembangan seni beladiri juga mengemban misi social. artinya kelompok yang dipandegani oleh Muh. Suudi yang juga ketua di KRJB ini, mencoba mengungkap fakta terutama di kedunggalih, bahwa semua masyarkat kedunggalih harus bangun dan terhindar dari keterpurukan. Meskipun secara geografis sangat jauh dari kota, katrok, namun itu jangan di jadikan permasalahan….seperti yang dikatakan dalam sambutannya lho…

Kesan yang terjadi lagi adalah ada semacam dialog cultural antara warga dan tokoh masyarkat dalam kegiatan tersebut, Pidato Kepala desa tentang alokasi dana desa yang akan diturunkan di kedunggalih, barngkali menjadi contoh, bagaimana kepala desa dan warga dusun bisa langsung interaktif dalm sampaian informasi. karena mungkin selam ini jarang dilakukan…

tapi sayang ketika acara inti DRAMA Bapak kepala desa sudah pamit, padahal masih banyak yang seharusnya ia dengar dari cerita darma. selain juga atraksi perguruan, jurus dan sabung yang sangat menarik untuk diperhatikan.

Drama yang mengusung cerita tentang pilhan kepala pendowo sodron seakan menjadi sindiran politik saat ini yang hanya lekang oleh uang dan kekerasan. dialog-dialog masalah pendikan, masalah karang taruna yang kurang diperhatikan desa, petani tak luput dari sindiran pula.

Tapi minimal pendowo sodron sudah mulai menanamkan sebagai organisasi yang tidak hanya sebatas latihan beladiri tapi juga sebagai oragnisasi yang peka terhadap lingkungan dan masalah komunitas yang dihadapinya. yang jelas semua unsure dan golongan harus bahu membahu menjadi satu. SELESAIKAN MASALAH….

Acara diakhiri dengan Do’a….Amin